Jakarta – Terjadi perbedaan data soal jumlah individu yang telah divaksinasi COVID-19 antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Satgas Penanganan COVID-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kemungkinan perbedaan data itu terjadi karena waktu pengambilan data yang berbeda.
“Mungkin (beda) di-cut off point-nya,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi, Kamis (28/1/2021) malam.
Siti yang juga juru bicara pemerintah untuk vaksinasi COVID-19 mengatakan, Kemenkes memberikan informasi soal data jumlah orang yang divaksin kepada masyarakat. Data itu diumumkan di situs resmi Kemenkes.
“Di website kemkes.go.id,” ujarnya.
Dilihat detikcom di situs Kemenkes per Jumat (29/1) pukul 00.15 WIB, tercatat ada 373.786 orang yang telah disuntik vaksin COVID-19. Jumlah itu terdiri dari vaksinasi pertama sebanyak 368.318 dan vaksinasi 2 sebanyak 5.468.
Dihubungi terpisah, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyebut data orang atau tenaga kesehatan yang divaksin akan terus berubah. Dia mengatakan data soal jumlah individu yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 disampaikan secara berkala oleh Kemenkes.
“Iya ikuti saja informasi data dari Kemkes. Dengan berjalannya waktu, data akan berubah terus. Berbahaya menyebut jumlah tanpa menyebut tanggal. Data real-nya ada di Kemkes,” ucap Wiku.