NetizenWatch.com – Belum lama ini viral sebuah video yang menunjukkan empat remaja melontarkan candaan keji tentang daging dan darah anak Palestina saat makan di sebuah restoran cepat saji yang masuk dalam daftar boikot akibat serangan Israel ke Palestina.
Dalam video tersebut, terlihat lima remaja putri, empat di antaranya sedang makan dan satu lagi merekam video.
Rekaman dimulai dengan seorang remaja putri berkacamata dan berkaus hitam yang menunjuk teman di sampingnya yang tengah makan tulang ayam, menyebut tulang ayam itu sebagai tulang anak-anak Palestina.
“Makan tulang anak-anak Palestina,” kata remaja putri tersebut dalam video viral.
Menanggapi hal tersebut, SMPN 216 Jakarta memberikan klarifikasi melalui akun Instagram @smpn_216. Dalam klarifikasinya, remaja putri yang merekam dan mengunggah video tersebut diketahui merupakan siswi SMPN 216 Jakarta.
“Yang memvideokan dan memposting serta pemilik akun instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka,” demikian keterangan SMPN 216 Jakarta, dikutip dari akun sosial media Instagramnya @smpn_216, Selasa (11/6/2024).
Namun, lanjutnya, empat remaja putri lainnya yang terlihat dalam rekaman video tersebut diklaim bukanlah peserta didik dari SMPN 216 Jakarta.
“Kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah pada hari Minggu siang, 9 Juni 2024, setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji,” kata SMPN 216 Jakarta.
Berikut sederet fakta terkait viral video empat remaja sedang melontarkan candaan keji soal daging dan darah anak Palestina saat makan di sebuah restoran cepat saji yang masuk daftar boikot imbas serangan Israel ke Palestina.
- Video Viral di Media Sosial
Dalam video yang beredar, terlihat lima remaja putri. Empat di antaranya sedang makan, sementara satu lainnya merekam video.
Rekaman dimulai dengan seorang remaja putri berkacamata dan berkaus hitam yang menunjuk teman di sampingnya yang tengah makan tulang ayam, menyebut tulang ayam itu sebagai tulang anak-anak Palestina.
“Makan tulang anak-anak Palestina,” kata remaja putri tersebut.
Video kemudian berpindah ke remaja putri berbaju merah yang juga menggunakan kacamata. Dia menunjukkan ayam yang sudah dicocol saus sambal dengan narasi serupa.
“Darah anak Palestina,” ujar dia sembari disambut gelak tawa remaja putri lainnya.
- Pihak SMPN 216 Jakarta Buka Suara, Sebut Perekam Siswanya
Menanggapi hal tersebut, SMPN 216 buka suara melalui Instagram @smpn_216. Dalam klarifikasinya itu, remaja putri yang merekam dan menggunggah video disebut merupakan siswi SMPN 216 Jakarta.
“Yang memvideokan dan memposting serta pemilik akun instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka,” demikian keterangan SMPN 216, dikutip Selasa (11/6/2024).
Sementara itu, empat orang remaja putri lainnya yang berada dalam rekaman video itu diklaim bukan lah peserta didik dari SMPN 216 Jakarta.
“4 orang yang berada dalam video tersebut bukanlah peserta didik SMPN 216 Jakarta,” tulisnya.
- Pihak SMPN 216 Jakarta Sayangkan Beredarnya Video, Bakal Panggil Siswanya
SMPN 216 menyebut, telah mendalami video yang beredar. Pihak sekolah mengaku telah memanggil siswanya yang terlibat.
“Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan,” tuturnya.
“Kami pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi,” tutup keterangan SMPN 216 Jakarta.
Remaja lainnya juga membuat guyonan yang senada.
“Daging anak Palestina,” ungkapnya.
“Ini bukan saus, darah anak Palestina,” remaja lain menimpali.
Video yang telah menyebar luas di berbagai media sosial ini mendapat banyak kecaman dari warganet karena dianggap keterlaluan dan merusak toleransi.
Baca Juga : Mengenal Sejarah Singkat Palestina
Yuk dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari netizenwatch.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email dan sosial media kami ya!