Jakarta – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta masyarakat untuk tidak menghakimi Timnas U-17 Indonesia usai kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara dalam babak perempat final Piala Asia U-17 2025. Pertandingan tersebut digelar di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Senin (14/4/2025).
Erick menyampaikan bahwa kekalahan tersebut harus dilihat dalam konteks luasnya persaingan di babak gugur turnamen. Ia mencontohkan bagaimana tim kuat seperti Jepang juga harus tersingkir dari Arab Saudi melalui adu penalti.
“Kami harus mengakui bahwa kompetisi di babak delapan besar sangat menantang. Contohnya, Jepang kalah dari Arab Saudi lewat adu penalti,” kata Erick dalam keterangan pers yang dilansir dari Antara.
Erick juga menyoroti kemunculan kekuatan baru seperti Uzbekistan yang konsisten tampil baik, baik di level junior maupun senior.
“Kita perlu menemukan model pembinaan berkelanjutan untuk mencapai level seperti Jepang, Korea Selatan, dan Uzbekistan,” jelasnya.
Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Meski harus angkat koper dari turnamen, Erick menekankan bahwa para pemain dan pelatih layak pulang dengan kepala tegak. Timnas U-17 Indonesia telah mencatatkan prestasi membanggakan dengan lolos ke Piala Dunia U-17 2025 berkat hasil sempurna di fase grup Piala Asia.
Sebagai informasi, empat tim semifinalis Piala Asia U-17 otomatis mengamankan tiket ke Piala Dunia U-17. Erick menegaskan bahwa pencapaian ini patut diapresiasi, terlepas dari hasil di perempat final.
“Jangan menghukum mereka karena kalah. Mereka masih muda dan perjalanan mereka masih panjang. Terlebih, mereka telah mencapai prestasi yang luar biasa dan harus dihargai,” ujar Erick.
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak pemain berasal dari latar belakang keluarga sederhana dan telah berjuang keras untuk mencapai level nasional.
“Ini adalah perjuangan besar bagi mereka dan orang tua mereka untuk menjadi pemain nasional,” tambahnya.
Persiapan Menuju Piala Dunia U-17
Erick, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, memastikan bahwa PSSI akan memberikan perhatian lebih dalam mempersiapkan Timnas U-17 menuju ajang Piala Dunia.
“Pencapaian mereka menunjukkan bahwa program yang kita jalankan membuahkan hasil. Pada tahun 2023 kita ke Piala Dunia U-17 sebagai tuan rumah, dan kini kita berhasil lolos lewat jalur kualifikasi,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa PSSI akan mempersiapkan tim dengan lebih matang agar dapat tampil lebih baik di turnamen mendatang.
“Para pemain dan pelatih telah memberikan kebanggaan, sehingga PSSI akan mempersiapkan mereka lebih matang dan kuat untuk Piala Dunia mendatang dengan harapan prestasi yang lebih baik.”
Komitmen Pembinaan Berkelanjutan
Lebih lanjut, Erick menegaskan pentingnya kesinambungan pembinaan pemain muda agar Indonesia bisa berprestasi secara konsisten di semua kelompok usia.
“Kita harus menghadapi tantangan dalam menyiapkan Timnas U-17 yang lebih baik dari yang ada saat ini. Pembinaan Garuda Muda harus berlanjut.”
Ia juga menyinggung pentingnya persiapan jangka panjang untuk ajang lain seperti Olimpiade yang memiliki batasan usia U-23 dan kuota peserta yang kini berkurang dari 16 menjadi 12 tim.
“Ini berarti kita perlu mempersiapkan diri lebih awal, lebih panjang, dan lebih ketat,” tutup Erick.
Baca Juga : Erick Thohir Umumkan Jordi Cruyff Sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia