Jakarta – Dunia musik kembali kehilangan salah satu ikon terbesarnya. Ozzy Osbourne, vokalis legendaris sekaligus pendiri grup heavy metal Black Sabbath, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (22/7) waktu setempat. Keluarga Osbourne menyampaikan kabar duka tersebut melalui pernyataan resmi yang dilaporkan oleh The Guardian.
“Dengan kesedihan yang tak terlukiskan, kami harus melaporkan bahwa Ozzy Osbourne tercinta telah meninggal dunia pagi ini. Beliau bersama keluarganya dan dikelilingi oleh cinta. Kami meminta semua orang untuk menghormati privasi keluarga kami saat ini,” demikian pernyataan keluarga.
Kepergian Osbourne terjadi kurang dari tiga minggu setelah ia mengumumkan pensiun dari dunia musik. Pada 5 Juli lalu, ia sempat tampil dalam acara Back to the Beginning—sebuah konser reuni Black Sabbath pertama sejak 2005. Dalam penampilan emosional tersebut, Osbourne menyampaikan terima kasih kepada para penggemar setelah enam tahun berjuang melawan kondisi kesehatannya.
“Saya sudah terbaring selama enam tahun, dan kalian tidak tahu bagaimana perasaan saya malam ini. Terima kasih dari lubuk hati saya,” ucapnya kala itu.
Riwayat Kesehatan yang Panjang
Hingga saat ini, penyebab pasti kematian musisi yang dijuluki Prince of Darkness tersebut belum diumumkan secara resmi. Namun, Osbourne diketahui telah lama berjuang melawan berbagai gangguan kesehatan.
Pada 2003, ia mengalami kecelakaan parah dengan sepeda motor yang mengakibatkan patah leher, tulang selangka, dan tulang rusuk. Insiden tersebut nyaris merenggut nyawanya, dan menurut sang istri, Sharon Osbourne, ia sempat berhenti bernapas selama satu setengah menit.
Dua tahun kemudian, Osbourne didiagnosis menderita sindrom Parkinson yang memicu tremor. Ia juga sempat mengalami masa sulit akibat penyalahgunaan alkohol dan narkoba, yang ia akui berlangsung hingga 2013 sebelum memutuskan untuk kembali sadar.
Pada 2020, ia secara terbuka mengumumkan kondisi Parkinson yang dideritanya dan pada 2022 menjalani operasi tulang belakang akibat cedera yang diperparah sejak 2019. Dalam wawancara bersama The Guardian pada Mei 2025, Osbourne sempat mengungkap bahwa ia mengalami depresi selama menjalani perawatan intensif.
Perjalanan Karier Legendaris
Ozzy Osbourne lahir dengan nama John Michael Osbourne di Aston, Birmingham, Inggris, pada 1948. Ia tumbuh di lingkungan kelas pekerja dan mengalami masa kecil yang sulit, yang kemudian membentuk karakter vokalnya yang khas dan menjadi ciri khas musik rock yang ia bawakan.
Bersama Black Sabbath, Osbourne merilis album debut self-titled Black Sabbath pada 1970, diikuti oleh album Paranoid yang menelurkan lagu-lagu ikonik seperti “Iron Man” dan “War Pigs”. Album-album tersebut dianggap sebagai fondasi lahirnya genre heavy metal.
Setelah dipecat dari Black Sabbath pada 1979 karena kecanduan alkohol dan narkoba, Osbourne memulai karier solo dengan album Blizzard of Ozz (1980) yang sukses besar dan meraih lima kali platinum di Amerika Serikat. Ia total merilis 13 album studio sebagai solois, dengan album terakhir Patient Number 9 dirilis pada 2022.
Osbourne sempat kembali ke Black Sabbath untuk album 13 pada 2013 dan tampil dalam konser perpisahan di kampung halamannya, Birmingham, pada 2017. Reuni kembali terjadi pada Juli 2025 dalam acara Back to the Beginning, yang kini menjadi penampilan terakhirnya di atas panggung.
Pada 2019, Osbourne meluncurkan tur dunia bertajuk No More Tours 2, namun sejumlah jadwal tur di Eropa dan Inggris terpaksa dibatalkan karena kondisi fisiknya yang semakin menurun. Ia menjalani berbagai prosedur medis, mulai dari operasi, terapi fisik, hingga perawatan canggih seperti Cybernics (HAL).
Lebih dari Musisi
Selain dikenal karena karier musiknya yang berpengaruh, Osbourne juga populer lewat gaya panggungnya yang teatrikal dan kontroversial, termasuk insiden menggigit kepala kelelawar saat konser. Ia bersama keluarganya juga membintangi reality show The Osbournes, yang semakin melambungkan namanya di kalangan generasi muda.
Kematian Ozzy Osbourne menandai akhir dari sebuah era dalam sejarah musik rock dan heavy metal. Dunia kehilangan seorang legenda yang bukan hanya dikenal karena suara dan karya musiknya, tetapi juga karena keberaniannya menghadapi tantangan hidup secara terbuka.