Jakarta – Umat Islam di Indonesia mengenal tradisi Rabu Wekasan, sebuah momentum yang diyakini sebagian masyarakat Jawa sebagai hari penting untuk memanjatkan doa agar terhindar dari bala dan marabahaya. Pada tahun 2025, Rabu Wekasan jatuh pada 22 Januari 2025.
Sejarah Rabu Wekasan
Rabu Wekasan berasal dari tradisi Islam Jawa yang berkembang sejak ratusan tahun lalu. Keyakinan ini berangkat dari pemahaman bahwa pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, Allah menurunkan ujian atau musibah kepada manusia. Karena itu, umat dianjurkan memperbanyak doa dan amalan kebaikan.
Meski tidak semua ulama sepakat, tradisi ini tetap dilestarikan oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk doa bersama memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Doa Rabu Wekasan
Salah satu amalan yang sering dibaca pada Rabu Wekasan adalah doa memohon keselamatan dan perlindungan dari musibah. Bacaan doa ini biasanya dilakukan setelah salat sunnah atau saat pengajian bersama.
Isi doa berfokus pada permohonan kepada Allah agar dijauhkan dari bencana, penyakit, maupun kesulitan hidup.
Amalan yang Dikerjakan
Beberapa amalan yang biasa dilakukan pada Rabu Wekasan antara lain:
- Salat Sunnah – melaksanakan salat sunnah dua rakaat dengan niat memohon keselamatan.
- Membaca Doa Rabu Wekasan – sebagai bentuk permohonan perlindungan dari marabahaya.
- Sedekah – memberikan sedekah kepada fakir miskin sebagai wujud rasa syukur.
- Dzikir dan Shalawat – memperbanyak bacaan dzikir dan shalawat Nabi Muhammad SAW.
Makna Rabu Wekasan bagi Umat
Rabu Wekasan bukan sekadar tradisi, melainkan momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Bagi sebagian masyarakat, hari ini juga menjadi pengingat pentingnya berdoa, berbuat baik, dan memperkuat iman dalam menghadapi segala ujian hidup.