Jakarta – Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati Dhirakarya Djojohadikusumo, resmi mengundurkan diri. Keputusan ini ia ambil setelah ucapannya dalam sebuah podcast lama kembali viral dan menuai kritik publik. Rahayu diketahui merupakan keponakan Presiden Prabowo Subianto.
Kronologi Kontroversi
Ucapan Rahayu terekam dalam podcast On the Record Antara TV Indonesia yang ditayangkan 28 Februari 2025. Potongan video berdurasi sekitar dua menit menyebar luas di media sosial dan dianggap merendahkan kelompok masyarakat yang sedang mencari pekerjaan atau belum memiliki usaha.
Meski awalnya bertujuan memotivasi anak muda agar berani berwirausaha, Rahayu mengakui penyampaiannya keliru dan kurang empatik.
Permintaan Maaf dan Alasan Mundur
Melalui akun Instagram pribadinya, Rahayu menyampaikan permohonan maaf terbuka. Ia menegaskan kesalahan sepenuhnya ada pada dirinya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, ia memutuskan mundur dari kursi DPR RI periode 2024–2029. Sebelum resmi meninggalkan jabatannya, Rahayu berharap bisa menyelesaikan satu tugas terakhir yakni pembahasan RUU Kepariwisataan di Komisi VII.
Reaksi Publik dan Dampak Politik
Pengunduran diri Rahayu menjadi sorotan karena ia tidak hanya anggota dewan, tetapi juga bagian dari keluarga besar politik Prabowo Subianto. Keputusan mundur ini dinilai langkah langka sekaligus konsekuensi serius dari ucapan seorang pejabat publik.
Kontroversi tersebut juga menyoroti pentingnya kepekaan pejabat dalam berbicara di ruang publik, terutama di tengah isu kesenjangan kesempatan kerja.
Profil Singkat Rahayu Saraswati
- Nama lengkap: Rahayu Saraswati Dhirakarya Djojohadikusumo.
- Anak dari Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo Subianto.
- Terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029 dari Dapil DKI Jakarta III.
- Aktif di bidang kewirausahaan, advokasi perempuan, dan ekonomi kreatif sebelum masuk ke politik.
Kasus Rahayu Saraswati menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik. Ucapan yang kurang tepat bisa berujung pada konsekuensi politik serius, bahkan hingga pengunduran diri seorang anggota DPR.