KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyatakan, kebijakan penyekatan pemudik yang dilaksanakan polisi efektif mengurangi jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta.
“Secara umum, efektivitas penyekatan ini cukup baik. Karena mampu mengurangi 50% jumlah arus yg keluar dari Provinsi DKI Jakarta,” kata Fadil dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Jumat (14/5).
Menurut Fadil, sekitar 100.000 sampai 200.000 orang masih nekad mudik walau ada larangan mudik pemerintah.
“Mudah-mudahan kondisi Covid-19 terkendali di wilayah Jakarta dengan antisipasi yang lebih dini, bisa kita terus jaga bersama,” kata Fadil.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mendirikan 31 titik pos pengamanan yang tersebar di perbatasan DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek), seiring dengan diberlakukannya larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Sebanyak 31 titik pengetatan di Jabodetabek itu terdiri dari 17 check point dan 14 lokasi penyekatan.
Sebanyak 1.313 personel dikerahkan di titik check point dan penyekatan guna menjaga dan mengantisipasi warga yang masih nekat mudik.
Petugas yang berjaga di 17 check point akan menegakkan protokol kesehatan dan filterisasi awal kendaraan pemudik. Sementara petugas yang berjaga di 14 titik penyekatan akan menegakkan protokol kesehatan, memeriksa surat izin keluar masuk (SIKM), dan memberlakukan sanksi bagi yang nekat mudik.