Tapin – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Warga sekitar pun berharap Bendungan Tapin dijadikan sebagai objek pariwisata.
Keinginan itu disampaikan warga saat Jokowi meresmikan Bendungan Tapin melalui video yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/2/2021). Jokowi mulanya bertanya perihal relokasi warga yang terdampak pembangunan Bendungan Tapin.
“Tentu saja ada beberapa penduduk yang memang harus direlokasi. Saya ndak tahu apakah relokasi itu sudah disiapkan tempatnya, rumahnya yang ada di sini. Bapak ibu dulu tinggal di kanan kiri bendungan ini kemudian direlokasi ke mana, berapa kilo dari sini? oh dekat dulunya di sini?” tanya Jokowi.
“Iya, Pak,” jawab salah satu warga.
Warga tersebut kemudian mengatakan, pindah ke lokasi tak jauh dari Bendungan Tapin. Dia mengaku mendapat ganti untung dari pemerintah terkait relokasi tersebut.
“Sekarang rumahnya lebih bagus atau lebih nggak bagus?” tanya Jokowi.
“Lumayan, Pak,” timpal warga.
“Lumayan bagus apa lumayan jelek?” tanya Jokowi lagi.
“Bagus, Pak,” jawab warga.
Baca juga : Jokowi resmikan bendungan tukul
Jokowi kemudian bertanya perihal kesan warga terhadap pembangunan bendungan ini. Warga kemudian meminta agar Bendungan Tapin dijadikan sebagai objek pariwisata untuk membantu perekonomian warga.
“Setelah bendungan ini jadi, komentar bapak seperti apa?” tanya Jokowi.
“Pertama pertama kami sangat seperti bermimpi, Pak,” jawab warga.
“Bermimpi seperti apa?” tanya Jokowi lagi.
“Bertemu dengan Bapak Presiden hari ini,” timpal warga.
“Yang ditanya itu bendungan kok mimpinya Presiden,” timpal Jokowi yang disambut tawa dari warga.
“Ya secara pribadi saya sangat bangga, Pak. Dengan adanya bendungan ini harapannya untuk kami masyarakat di sini tidak hanya untuk di area yang bagian hilir tapi kami juga mengharapkan bahwa masyarakat kami disini tidak hanya sebagai penonton Pak tapi kami ingin perubahan agar masyarakat diberdayakan melalui desa pariwisata yang kami inginkan Pak untuk desa pariwisata karena terbuka usaha untuk masyarakat di sini,” jawab warga tersebut.
(mae/idh)