NyenyerNetizen
  • Beranda
  • Ruang Maya
  • Realitas Negeri
  • Opini Kita
Jumat, Oktober 3, 2025
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ruang Maya
  • Realitas Negeri
  • Opini Kita
No Result
View All Result
NyenyerNetizen
No Result
View All Result
Home Tak Berkategori

Mengerikan, 2 Kasus Ini Jadi Contoh Sisi Gelapnya Dunia Maya

doddodydod by doddodydod
21 September 2022
in Tak Berkategori
0
Mengerikan, 2 Kasus Ini Jadi Contoh Sisi Gelapnya Dunia Maya
0
SHARES
30
VIEWS

Mengerikan, 2 Kasus Ini Jadi Contoh Sisi Gelapnya Dunia Maya

Mengerikan, 2 Kasus Ini Jadi Contoh Sisi Gelapnya Dunia Maya

ilustrasi gelapnya dunia maya.

YOGYAKARTA (Realita) – Penggunaan internet saat ini sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagian besar dilakukan untuk bekerja, membeli pakaian, berjualan, belajar, hingga mencari hiburan. Namun, sayangnya kemudahan dalam mengakses internet diiringi pula dengan kejahatan cyber yang dapat terjadi kepada siapa saja.

Kasus hacker Bjorka yang saat ini masih ramai diperbincangkan menjadi salah satu contoh. Melalui media sosial, Bjorka membagikan bagaimana ia mampu meretas data 150 juta penduduk Indonesia, lalu lebih dari 1 miliar data pengguna sim card, data dari pejabat-pejabat dan tak terkecuali data rahasia presiden yang diretas dengan mudah, hingga diangkatnya kembali pembahasan mengenai dalang di balik meninggalnya aktivis Munir yang diakui Bjorka dapat ia bongkar. 

Hal ini menjadikan masyarakat khawatir akan data pribadi mereka. Pasalnya seperti nomor NIK, tanggal lahir, dan lainnya menjadi data pribadi yang pasti kita gunakan untuk kepentingan administrasi. Namun, nyatanya data yang kita percayakan dan terhimpun hingga ratusan bahkan miliaran data penduduk Indonesia pun bisa menjadi target kejahatan cyber. 

Selain kasus hacker Bjorka yang saat ini masih menjadi perbincangan, ada pula kasus Nth Room, yaitu kasus pelecehan seksual secara daring menjadi kasus fenomenal yang menggemparkan Korea Selatan yang terjadi pada tahun 2019 hingga 2020. Berawal dari kontak melalui media sosial, pelaku mengancam setelah mengakui jika ia memiliki seluruh data korban dan keluarganya. Korban yang sebagian besar masih merupakan anak usia sekolah terus mengalami penekanan secara mental karena harus terus menerus mengirimkan foto tanpa busana sesuai dengan petunjuk pelaku. 

Kasus Nth Room yang bahkan dianggap sebagai kasus pelecehan seksual terbesar di Korea Selatan ini pun dibuat menjadi film dokumenter Netflix berjudul Cyber Hell: Exposing an Internet Horror yang dirilis pertama kali pada 18 Mei 2021 lalu. Dalam film dokumenter ini kita dapat melihat bagaimana kronologi kasus Nth Room dari awal yang mengundang kecurigaan. Kelompok mahasiswa jurnalistik, juga jurnalis yang bekerja di salah satu media di Korea mencoba menghimpun berbagai data hingga akhirnya bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap dalang di balik kasus Nth Room.

Kedua kasus tersebut hanya satu dari sekian banyak contoh kejahatan yang terjadi dalam dunia maya. Dengan banyaknya kasus kejahatan secara daring, membuat industri film pun tidak luput untuk ikut mengangkat isu-isu ini melalui karya yang dapat menjadi pengingat dan meningkatkan kembali kewaspadaan kita sebagai pengguna internet. Selain Cyber Hell: Exposing an Internet Horror yang memang diangkat dari kejadian sebenarnya, ada juga film Trust (2010), Ratter (2015), Unfriended: Dark Web (2018), hingga Spree (2020) yang menggambarkan bagaimana mengerikannya jika kita sudah terjebak dalam kejahatan cyber dan ketidakwajaran dunia maya. 

Selain film, ada pula penggambaran sisi gelap dunia internet yang tersaji dalam salah satu novel dari Cabaca. Aplikasi baca novel premium ini menayangkan novel Everlasting Maker karya Hygea Galenica yang mengisahkan Michel yang baru saja mengikuti perkuliahan setelah cuti beberapa bulan demi terapi gangguan kecemasannya, menemukan sebuah laptop tak bertuan di dalam kelas. Dia mengira salah satu temannya tidak sengaja meninggalkan laptop tersebut sehingga dia pun mengamankannya. Ternyata, hal itu adalah pilihan terburuk yang malah menjerat dirinya ke sisi gelap dunia internet.

Diawali dengan kasus penculikan mahasiswi di kampusnya, sebuah pesan misterius, situs web yang memuat konten mengawetkan manusia, hingga dua bayangan pria yang muncul tiap tengah malam. Michel terpaksa masuk ke dalam jejaring kegelapan yang penuh dengan kriminalitas. Dia harus menemukan pemilik laptop itu, sebelum dirinya menjadi korban selanjutnya dari sang Pembuat Keabadian.

Seperti yang dikatakan oleh Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca, “Sudah banyak karya yang mencoba merekam realitas dan sisi gelap dunia internet, gak cuma film tapi juga komik dan bahkan novel Indonesia. Dari situ sebenarnya sudah ada usaha edukasi dan warning bahwa setiap pengguna internet harus lebih berhati-hati dan bertanggung jawab penuh atas setiap data diri yang dipilih untuk di-expose”, ungkapnya saat diwawancarai secara daring pada (19/09/2022). 

Kemudahan akan mengakses informasi dan terbukanya pertemanan dengan siapapun dapat menjadi hal yang sangat membantu dan dapat kita manfaatkan. Namun, tetap waspada dan berhati-hati selalu kita butuhkan dalam menggunakan internet. Kita bisa mencegahnya dengan tidak membagikan informasi pribadi kepada orang-orang, membagikan data akun, hingga tetap menjaga batasan dan bersikap bijak dalam menggunakan media internet. Namun, tindakan dan kebijakan resmi dari pemerintah tetap dibutuhkan agar cyber security di Indonesia menjadi lebih baik lagi.cab

 

 

Previous Post

Sederet Kejanggalan Penangkapan Pemuda Madiun dalam Kasus Bjorka

Next Post

Kasus Sisi Gelapnya Dunia Maya!

Next Post
Kasus Sisi Gelapnya Dunia Maya!

Kasus Sisi Gelapnya Dunia Maya!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terpopuler

Sepanjang 2021, 69 Kasus Mafia Tanah di Indonesia Sudah Ditangani Polri

Sepanjang 2021, 69 Kasus Mafia Tanah di Indonesia Sudah Ditangani Polri

22 November 2021
Polri Terima Predikat Badan Publik Informatif dalam Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2024

Polri Terima Predikat Badan Publik Informatif dalam Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2024

18 Desember 2024
Legislator: Densus Pasti Punya Bukti Tangkap Munarman

Legislator: Densus Pasti Punya Bukti Tangkap Munarman

29 April 2021

Berita Lainnya

Kerja Bakti dan Sosialisasi Bencana Alam di Musim Hujan

Kerja Bakti dan Sosialisasi Bencana Alam di Musim Hujan

8 November 2021

Iseng ala Sultan Medan, Beli Mobil Tesla Seharga Rp 1,5 Miliar Jam 3 Pagi

10 Februari 2021

Peran Strategis Dr. Ali Mochtar Ngabalin dalam Penguatan FKUB sebagai Pilar Moderasi Beragama untuk Mewujudkan Masyarakat yang Rukun dan Damai

19 Desember 2024

Polsek Hatungun Lakukan Ops Yustisi bersama TNI dan Satpol PP

12 September 2021
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Citizen Journalism
© Copyright Netizenwatch Team All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Entertainment
  • Kehidupan
  • Berita
  • Ruang Maya
  • Realitas Negeri
  • Opini Kita

wpDiscuz