Jakarta, NetizenWatch – Momen penting dalam kalender Islam, Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, akan segera tiba. Dengan hati yang dipenuhi rasa syukur dan harapan, umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, bersiap untuk menyambut tanggal 1 Muharram yang pada tahun ini jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024.
Tahun Baru Islam, yang selaras dengan peredaran lunar ini, menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk melakukan refleksi diri serta memulai lembaran baru penuh dengan niat dan amalan baik. Sebagaimana dalam kalender nasional, pemerintah tidak menetapkan tanggal 8 Juli 2024, sehari setelah 1 Muharram, sebagai hari libur atau cuti bersama meskipun Tahun Baru Islam jatuh pada hari Minggu. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 236 Tahun 2024, Nomor 1 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024 menegaskan bahwa Senin, 8 Juli 2024 ditetapkan sebagai hari kerja biasa.
Penetapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H secara astronomis telah didukung oleh Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), yang diperkenalkan MUHAMMADIYAH. OR. ID, sebagai sistem penentuan awal bulan Hijriyah berbasis imkan rukyat dan konjungsi, yang menawarkan solusi konkret untuk mengurangi divergensi dalam penentuan sejumlah hari besar Islamic, termasuk Tahun Baru Islam.
Pada tahun ini, konjungsi bulan terjadi pada Jumat, 5 Juli 2024 pukul 22:57:19 GMT dan imkan rukyat terjadi pada Sabtu, 6 Juli 2024 pukul 11:30:38 GMT. Parameter ini memenuhi syarat untuk menetapkan awal bulan Muharram 1446 H pada tanggal 7 Juli 2024. Kriteria KHGT ini diharapkan dapat menumbuhkan kesatuan umat Islam dalam merayakan hari-hari penting ini.
Menurut Hafidz Muftisany dalam buku “Fikih Keseharian: Ucapan Tahun Baru Hijriyah Hingga Hukum Parfum Beralkohol”, mengucapkan selamat atas Tahun Baru Islam adalah hal yang diperbolehkan, terutama jika dilakukan untuk menumbuhkan cinta dan keceriaan di antara umat Islam. Walaupun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang tradisi ini, seperti yang dinyatakan oleh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin yang bersikap lebih hati-hati, ujarannya yang dikutip dalam Mausu’ah al-Liqa asy-Syahri mengatakan, “Jika seseorang mengucapkan selamat, maka jawablah. Akan tetapi jangan kita yang memulai.” Namun sikap toleransi tetap terasa, dengan adanya kemungkinan membalas ucapan selamat yang diterima.
Tidak ketinggalan, tradisi puasa aan .’Asyura, yang jatuh pada 10 Muharram, juga menjadi bagian tak terpisahkan dari Tahun Baru Islam, yang dipercaya dapat menanggalkan dosa-dosa setahun yang lalu. Di Indonesia, kegiatan dan perayaan Tahun Baru Islam sering diwarnai oleh kegiatan positif seperti pengajian, karnaval, dan berbagi dengan sesama.
Seiring dengan Tahun Baru Islam, Juli menyimbolkan bulan yang penuh dengan hari-hari besar, baik untuk komunitas Islam maupun bagi peringatan nasional dan internasional. Misalnya, harapan untuk Polri yang memperingati Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2024 dengan tema “Polri Presisi Mendukung Percepatan Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”. Berbagai tanggal penting di bulan Juli ini mengundang kita semua untuk akhirnya memadukan berbagai aspek kehidupan, baik spiritual maupun sosial, dalam satu jalinan refleksi dan kebersamaan.
Dengan kedatangan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, marilah kita bersama-sama memanjatkan harapan demi harapan baru, memperbaharui niat dan aksi kita, untuk sebuah kehidupan yang lebih makmur, damai, dan diberkati. Taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima segala doa dan amal kebaikan kita. Aamiin.
-SH
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari NetizenWatch.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.