LUMAJANG – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengalami erupsi pada Selasa, 23 September 2025, dengan tinggi kolom abu mencapai 700 meter di atas puncak kawah.
Peristiwa erupsi tersebut tercatat pada pukul 13.41 WIB. Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah barat daya dan barat.
Aktivitas Meningkat dalam Sepekan Terakhir
Aktivitas erupsi Gunung Semeru terpantau meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pada Senin, 22 September 2025, tercatat gunung ini mengalami empat kali erupsi. Dalam kurun waktu 24 jam, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) bahkan mencatat lebih dari 70 kali gempa letusan.
Meskipun aktivitasnya meningkat, status Gunung Semeru saat ini masih berada pada Level II (Waspada).
PVMBG Imbau Waspada Bahaya Susulan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya susulan, terutama:
- Awan Panas dan Guguran Lava: Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak kawah dan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru.
- Banjir Lahar: Waspadai potensi lahar dingin, terutama saat curah hujan tinggi, di sepanjang aliran sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
- Hujan Abu Vulkanik: Masyarakat yang terdampak diminta untuk menggunakan masker untuk menghindari gangguan pernapasan.
Hingga saat ini, pihak berwenang terus melakukan pemantauan intensif. Warga diimbau untuk selalu mengikuti arahan resmi dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.