Jakarta – Aktivis media sosial Denny Siregar bercanda dengan politisi Gerindra Fadli Zon, yang belum aktif di Twitter setelah ditegur Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Fadli Zon ditegur bosnya karena menyerang Presiden Joko Widodo karena banjir di Sintang, Kalimantan Barat.
Denny mengatakan, jika tidak diperingatkan, Fadli Zon pasti sudah banyak bicara soal penangkapan Densus 88, anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Zain An-NajahMUI.
Fadli Zon dan Wakil Ketua MUI Anwar Abbas baru-baru ini ingin menyerang Densus 88 dan bahkan menyarankan pemerintah membubarkan pasukan anti-teroris.
“Sudah 4 hari tidak ada tweet dari yang mulia @fadlizon. Biasanya kalo ada penangkapan Densus 88 – apalagi kalo yang ditangkap dari majelis ulama – duh nyinyirnya kayak emak-emak nawar kangkung di pasar,” tulis Denny Siregar.
Adapun cuitan terakhir Fadli Zon dilakukan pada 13 November 2021. Atau sehari sebelum berita teguran Prabowo kepada dirinya sendiri ramai diperbincangkan.
Dalam ejekan terakhirnya, dia menanggapi berita tentang wajah gundulnya hutan Papua dengan memasukkan kalimat “Deforestasi itu nyata”.
Tak hanya di dunia maya, Fadli Zon juga tak terlihat di gedung DPR RI, hingga kini tak terpantau aktivitasnya di Senayan dalam beberapa hari terakhir.
“Apakah beliau masih pingsan gara-gara dilempar henpon?” ujar Denny.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Habiburokhman membantah teguran Fadli Zon bukan upaya untuk membungkam suara kritis anggota partai. Dia mengaku, Prabowo Subianto mempersilahkan semua kader partainya yang duduk di DPR RI untuk tetap kritis terhadap pemerintah.
Hanya saja kritik yang disampaikan tidak boleh menyerang kepribadian seseorang, apalagi mengarah pada argumen yang menyudutkan kepribadian orang tertentu.
“Kami secara umum namanya di parlemen mengawasi pemerintahan, boleh saja semua (kritis). Pernyataan tersebut hendaknya dibungkus dengan kalimat yang pas, tidak menyudutkan pihak-pihak lain apalagi personal,” kata Habiburokhman.
Selain itu, Habiburokhman mengakui peringatan Prabowo kepada Fadli Zon merupakan hal biasa yang sering terjadi di lingkungan partai. Sejumlah eksekutif lain juga merasakan hal yang sama ketika tindakannya dinilai terlalu jauh.
Habiburokhman mengaku juga berulang kali ditegur Prabowo saat melontarkan pernyataan yang dianggap tidak pantas.
“Begitu juga rekan-rekan anggota DPR lainnya,” katanya lagi.
Habiburokhman meyakini semua kader partai yang ditegur Prabowo menerimanya, termasuk Fadli Zon.
“Kader yang diingatkan pun tidak baperlah, pasti menerima dengan lapang dada,” tuturnya.