Jakarta – Presiden Joko Widodo meminta agar kebencian pada produk-produk luar negeri untuk mulai digaungkan. Hal ini dilakukan karena bentuk untuk meminta sikap mencintai produk dalam negeri.
Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian dan ESDM Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Rama Datau menilai hal itu merupakan langkah yang baik dan harus diartikan bahwa Presiden Jokowi memberi peluang untuk para pengusaha lokal agar bisa semakin berinovasi dalam meningkatkan daya saing produk di dalam negeri. Jadi menurutnya bukan berarti anti produk asing.
“Hal ini harus bisa kita manfaatkan sebaik mungkin, untuk mengembangkan produk terus berinovasi hingga bisa menjangkau pasar Internasional. Dan saya rasa perlu sekali dukungan masyarakat untuk lebih melihat dan menggunakan produk-produk dalam negeri,” ungkap Rama seperti dikutip Minggu (7/3/2021).
Baca : Viral, Perusahaan Ini Menjual Udara Pantai Senilai Rp 1,4 Juta Per Botol
Rama juga mengatakan bahwa pemerintah saat ini sudah banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sangat mendukung pemakaian produk dalam negeri. Bahkan di kementerian dan BUMN sudah ada yang mulai menerapkan kebijakan ini seperti Kementerian PUPR yang mewajibkan pemakaian produk lokal untuk proyek infrastruktur terutama proyek infrastruktur pemerintah.
“Dukungan berbagai elemen masyarakat memang dibutuhkan sekali, jika kita tidak bisa mendukung dan berkontribusi mencintai dan menggunakan produk dalam negeri siapa lagi kalau tidak dimulai dari sendiri,” ucapnya
HIPMI, kata Rama, berharap agar langkah ini bisa diterapkan juga oleh para produsen-produsen besar di Indonesia agar lebih mau secara ikhlas untuk meningkatkan TKDN dalam produksinya dan tidak hanya pemerintah tetapi pihak swasta juga harus memiliki rasa cinta produk buatan dalam negeri.
“Langkah ini, sangat perlu diperhatikan oleh para pengusaha, produsen, dan juga UMKM karena kita mempunyai pasar yang besar hal inilah yang perlu kita manfaatkan. Meningkatkan segala aspek dalam produk yang dihasilkan agar melahirkan konsumen yang loyal untuk produk-produk Indonesia,” ujar Rama.
Rama juga menambahkan, jangan sampai nanti malah langkah pemerintah yang sudah memprioritaskan penggunaan produk-produk dalam negeri dalam belanja negara ataupun BUMN, tetapi tidak dimanfaatkan para produsen besar tersebut karena tidak mau berupaya meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proses produksinya. Nanti multiplier effect seperti yang diharapkan presiden malah tidak terjadi.
“Untuk mendukung langkah Presiden Jokowi, HIPMI juga akan membentuk satgas untuk mengecek bagaimana situasi di lapangan. Hal ini kami lakukan untuk bertujuan langkah ini bisa berjalan baik dan efektif agar para konsumen bisa lebih mencintai produk dalam negeri dan tidak membeli produk luar negeri dan langkah ini juga untuk bisa memberikan laporan dan juga rekomendasi,” tutupnya
(das/zlf)