NyenyerNetizen
  • Beranda
  • Ruang Maya
  • Realitas Negeri
  • Opini Kita
Kamis, November 20, 2025
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ruang Maya
  • Realitas Negeri
  • Opini Kita
No Result
View All Result
NyenyerNetizen
No Result
View All Result
Home Berita

Marak jual beli selfie KTP, OJK-Polri harus berantas pinjol ilegal

Admin Netizenwatch by Admin Netizenwatch
29 Juni 2021
in Berita
0
Marak jual beli selfie KTP, OJK-Polri harus berantas pinjol ilegal
0
SHARES
56
VIEWS

Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Polri untuk memberantas pinjaman online (pinjol) ilegal menyusul jual beli selfie KTP secara tidak sah yang makin marak di platform media sosial.

“Kasus selfie KTP yang diperjualbelikan ini memang cukup meresahkan karena dibarengi atau diikuti dengan tindak kejahatan transfer tanpa sepengetahuan korban ke rekeningnya oleh pinjol ilegal,” kata Pratama Persadha melalui percakapan WhatsApp kepada ANTARA di Semarang, Selasa.

Pratama mengemukakan hal itu ketika merespons jual beli data pribadi di media sosial yang harganya rata-rata mulai Rp15 ribu hingga Rp25 ribu, atau tergantung pada kelengkapan identitas yang ada dan baru atau lamanya data tersebut.

Jika ditelusuri (tracing), kata Pratama, asal mula kebocoran ini, kemudian diperjualbelikannya foto KTP selfie adalah dari vendor yang membantu verifikasi dari berbagai aplikasi.

Menurut dia, tidak hanya aplikasi populer semacam dompet digital, aplikasi seperti PLN mobile juga membutuhkan foto KTP selfie untuk verifikasi. Untuk membantu verifikasi ini, ternyata diperbantukan pihak ketiga sebagai vendor.

Selain itu, ada pula yang berasal dari kebocoran pinjol ilegal juga, bahkan jumlahnya relatif cukup banyak. Hal ini mengingat mereka ini tidak concern terhadap security sehingga para pelaku kejahatan siber mudah sekali meretasnya.

Dalam kasus yang pertama kali viral, kata Pratama, adalah saat pegawai vendor yang melakukan verifikasi OVO, ternyata langsung melakukan kontak via WA kepada orang yang datanya sedang mereka verifikasi. Hal ini lantas viral di medsos.

“Celah inilah yang juga dimanfaatkan dengan menjual foto selfie ke pinjol ilegal,” kata Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) ini.

Sebenarnya, lanjut Pratama, ada dua hal yang dilakukan, yakni pertama pinjol melakukan transfer ke rekening pemilik kartu tanda penduduk (KTP) asli dengan harapan pinjol bisa menagih dengan bunga tinggi.

Kedua, pelaku yang memiliki foto KTP selfie ini bisa saja membuat rekening palsu, kemudian melakukan apply ke pinjol dan transfer ke rekening yang mereka buat. Kedua hal tersebut sama-sama sangat merugikan masyarakat.

Oleh karena itu, Pratama menegaskan bahwa Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK seharusnya bisa menjadi solusi. Namun, sayangnya rencana menjadikan debitur financial technology (fintech) masuk SLIK OJK masih belum terealisasi.

“Yang nantinya bisa masuk hanya debitur fintech yang terdaftar resmi di OJK, sedangkan fintech pinjol ilegal tidak bisa,” kata Pratama yang juga dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).

Karena tidak masuk SLIK OJK dan BI Checking (pencatatan informasi dalam sistem informasi debitur yang berisikan riwayat kelancaran atau non performing credit payment/collectability debitur), menurut Pratama, relatif sulit untuk mengecek. Namun, fintech sendiri bisa memasukkan debitur hitam yang wanprestasi ke black list OJK.

“Menjadi masalah utama bila berurusan dengan fintech pinjol ilegal. Mereka tidak bisa mendaftarkan debitur ke OJK, jadi sejak awal mereka memilih jalan pedang dengan debt collector (penagih utang),” katanya.

Previous Post

Gerai Vaksin Presisi Siap Layani Masyarakat, Gratis Tanpa Syarat KTP Domisili

Next Post

Baharkam Polri latih 2.284 relawan “tracer” bantu penanganan COVID-19

Next Post
Baharkam Polri latih 2.284 relawan “tracer” bantu penanganan COVID-19

Baharkam Polri latih 2.284 relawan "tracer" bantu penanganan COVID-19

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terpopuler

Graham Arnold Sindir Keras Arab Saudi Lolos Piala Dunia 2026: Sistem Kualifikasi Ini Sangat Disayangkan!

Graham Arnold Sindir Keras Arab Saudi Lolos Piala Dunia 2026: Sistem Kualifikasi Ini Sangat Disayangkan!

15 Oktober 2025
Genjot Vaksinasi, Kapolda Jabar: Data untuk Provinsi Sudah 67%

Genjot Vaksinasi, Kapolda Jabar: Data untuk Provinsi Sudah 67%

8 Desember 2021
Ari Lesmana Kumandangkan Azan Subuh di Acara Sahur Vindes: Bukan Anak Senja Lagi

Ari Lesmana Kumandangkan Azan Subuh di Acara Sahur Vindes: Bukan Anak Senja Lagi

4 April 2022

Berita Lainnya

Timnas Indonesia Masuk Grup Berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Masuk Grup Berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026

28 Juni 2024

2 Cara Perpanjang SIM, Bisa Lewat Layanan SIM Keliling dan Aplikasi SINAR

20 Mei 2021

Persib Bandung Tundukkan Persik Kediri 2-0 di Stadion Brawijaya

29 Oktober 2024

Jokowi Minta Menkes Rampungkan Vaksinasi COVID Kurang dari Setahun

7 Januari 2021
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Citizen Journalism
© Copyright Netizenwatch Team All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Entertainment
  • Kehidupan
  • Berita
  • Ruang Maya
  • Realitas Negeri
  • Opini Kita

wpDiscuz