Memasuki hari kedua banjir, pria yang akrab disapa Amie itu mengatakan genangan air di halaman rumahnya sudah setinggi pinggang, sedangkan di dalam rumah sudah setinggi paha. Hal itu membuat para kucing berusaha naik ke tempat yang lebih tinggi.
“Kucing-kucing itu sudah mencari tempat-tempat tinggi, seperti lemari, palang-palang dan ada yang di atas plafon rumah. Semuanya ketakutan,” kata Amie.
Amie memancing kucing-kucing itu dengan makanan kemudian menangkap dan membawanya ke atas perahu. Awalnya ia mengaku berhasil menyelamatkan 10 ekor kucing, sementara 3 ekor lainnya lari ke atas atap rumah. Namun di hari berikutnya ia berhasil menyelamatkan ke 3 ekor kucing tersebut.
“Agak menantang untuk mengumpulkan semua kucing ini, karena mereka semua ketakutan. Ada yang mau terjun. Dalam rekaman video bisa dilihat seekor kucing hitam basah sebab terjun dari perahu. Beruntung dapat saya tangkap,” ungkap Amie.
Menurut Amie sebanyak 13 ekor kucing yang berhasil ia selamatkan, dibawanya ke tempat yang lebih aman dan berdekatan dengan pusat pemindahan agar ia mudah memantau untuk urusan makanan kucing-kucing tersebut. Amie mengaku bahwa ia bukanlah pencinta kucing. Namun ia memiliki rasa tanggung jawab untuk memindahkan kucing-kucing terlantar tersebut ke tempat yang lebih aman.
“Kalau dibilang pecinta kucing tidak juga. Hanya rasa tanggungjawab untuk selamatkan kucing-kucing itu dan bawa ke tempat aman, sebab mengira bahwa air akan naik seperti banjir tahun 2014, yaitu sampai setinggi dada di dalam rumah,” kata ayah dari dua orang anak tersebut.
“Kasian kucing-kucing itu takut dengan air yang sudah memenuhi lantai rumah. Setelah banjir kali ini saya tidak melihat lagi bangkai-bangkai kucing yang tak dapat diselamatkan,” ujarnya.