Jakarta –
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri berdialog dengan para nelayan. Dia ingin mendengar langsung keluhan dari para nelayan selama pandemi COVID-19.
“Saya ingin mendengar situasi urusan yang berkaitan dengan nelayan di saat pandemi ini ada pengaruhnya atau tidak. Silahkan menyampaikan kalau ada, kalau nggak ada berarti nggak ada masalah,” ucapnya dilansir dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/3/2021).
Salah satu nelayan mengatakan bahwa mereka sebenarnya tidak terpengaruh dengan adanya pandemi COVID-19. Namun dia mengaku para nelayan kekurangan salah satu alat untuk menangkap ikan yang bernama rumpon.
“Yang ingin kami sampaikan di pandemi ini memang tidak ada masalah. Cuma kami lagi kekurangan dalam arti alat penangkapan transportasinya masih kurang. Bagan rumpon kurang. Ini 1 rumpon dipakai 1 nelayan. 1 rumpon kira-kira harganya Rp 7-8 juta pak,” ucapnya.
Jokowi yang tidak paham tentang rumpon kemudian bertanya kepada Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua. Dia menjelaskan bahwa rumpon adalah alat bantu untuk menangkap ikan yang dibangun di tengah laut.
Rumpon itu biasanya terdapat lampu untuk menarik kedatangan ikan di malam hari. Rumpon ini sepaket dengan bagan.
“Jadi nanti ikannya naik ke atas pak karena ada lampu. Nanti perahu-perahu bisa tangkap ikan di sana. Bisa jaring sampai berton-ton,” terangnya.
Jokowi yang telah mendengar penjelasan itu langsung mengabulkan permintaan nelayan tersebut. Dia akan memberikan rumpon kepada seluruh nelayan yang hadir.
“Rumponnya besok dibeli ya, dipakai ya. Ada berapa nih, ada 11 berarti kali Rp 8 juta, berarti Rp 88 juta ya,” ucapnya.
Selain nelayan, ada juga pedagang yang menyampaikan keluhannya kepada Jokowi. Jokowi pun juga berjanji akan memberikan tambahan modal kepada para pedagang.
“Nanti dicek sudah dibelikan atau belum. Nelayan dan pedagang. Untuk tambahan dagangan modal, jangan dibelikan HP,” tegasnya.
(eds/eds)