MALANGTIMES – Polresta Malang Kota akan segera menggelar vaksinasi secara door to door kepada warga di Kota Malang yang homeless atau orang yang tidak memiliki tempat tinggal atau tunawisma.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto ketila ditemui awak media di Mapolresta Malang Kota usai merilis ungkap kasus penipuan dan atau penggelapan.
“Kami akan melakukan vaksinasi door to door, tapi malam hari, khususnya bagi saudara kita, tukang becak yang memang malam hari tidur di becaknya dan ruko-ruko, saudara kita yang homeless, yang kerja serabutan dan tidur di tempat tertentu,” ungkapnya kepada MalangTIMES.com, Senin (2/8/2021).
Perwira yang akrab disapa Buher ini menyampaikan, alasan dilakukannya vaksinasi door to door pada malam hari, karena warga yang homeless dan tukang becak sulit untuk diajak atau diarahkan menuju klinik maupun fasilitas layanan kesehatan lainnya.
“Maka akan kami lakukan door to door, tapi dengan pengawasan yang sangat ketat. Kami juga akan membawa dokter yang punya kemampuan dalam hal vaksinasi,” tuturnya.
Untuk warga homeless dan tukang becak yang nantinya akan dilakukan vaksinasi, mereka tanpa harus memiliki kartu identitas seperti NIK (nomor induk kependudukan) dan KTP (kartu tanda penduduk).
“Jadi, setiap masyarakat tanpa harus memiliki identitas, tidak punya NIK atau KTP,. Selama dia sehat, belum pernah divaksin, ya ayo kita vaksin. Jadi, kita tidak melihat lagi dan memilah-milah,” katanya.
Upaya vaksinasi terhadap warga yang homeless dan tukang becak ini merupakan salah satu upaya percepatan vaksinasi demi terwujudnya herd immunity 80 persen. “Sekarang semua wajib divaksin untuk menuju herd immunity 80 persen,” imbuh Buher.
Baca Juga :
Sejumlah Pasar Tradisional Jadi Sasaran Giat Vaksin Presisi Mobile Polres Pamekasan
Terkait ketersediaan vaksin bagi warga yang homeless dan tukang becak, perwira menengah Polri dengan dua melati di pundaknya ini mengatakan bahwa pihaknya akan menunggu ketersediaan vaksin dari Dinas Kesehatan Kota Malang ataupun dari Polda Jawa Timur untuk pelaksanaannya.
Untuk teknis pelaksanaannya sendiri, Polresta Malang Kota juga akan melibatkan beberapa unsur instansi terkait agar vaksinasi dapat berjalan dengan lancar. “Pasti kami melibatkan Dinkes, Pemkot Malang, melibatkan dokter dan relawan yang ada. Jadi, dalam pelaksanaan vaksin keliling, gerai vaksin tidak berdampak fatal juga,” katanya.
Terakhir Buher mengatakan, jika mengejar target vaksinasi dengan cara door to door, itu hanya bisa menampung sedikit. “Hanya sekitar di bawah 50, karena sistem input data yang masih manual. Kita mendalami input data yang barcode ini masih coba dibuat ya,” pungkasnya.