NetizenWatch.com – UEFA telah melakukan perubahan besar pada kompetisi klub mereka dengan memperkenalkan format baru untuk Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Europa.
Dengan adanya perubahan ini, muncul istilah-istilah baru yang mungkin masih asing, seperti ‘fase liga’ dan ‘Swiss model’.
Lalu, bagaimana cara kerja format baru Liga Champions ini? Berikut ulasan lengkap dari Netizenwatch.
Format Baru Liga Champions
Perubahan yang diterapkan UEFA melibatkan perubahan pada keseluruhan kompetisi, termasuk Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Europa. Dengan perubahan ini, beberapa istilah baru diperkenalkan seperti ‘fase liga’ dan ‘Swiss model’.
Kualifikasi ke Fase Gugur
- Delapan tim teratas secara otomatis lolos ke babak 16 besar.
- Tim yang menempati posisi ke-9 hingga ke-24 akan bersaing di babak play-off.
- Pemenang play-off akan bertemu dengan delapan tim teratas di babak 16 besar.
- Mulai dari babak 16 besar, formatnya tidak berubah dan mengikuti sistem lama.
Dalam fase liga, delapan tim teratas akan langsung melaju ke babak 16 besar. Sementara itu, 16 tim yang menempati posisi ke-9 hingga ke-24 akan bermain di babak play-off. Pada babak play-off ini, tim yang finis di posisi ke-9 hingga ke-16 akan diunggulkan (seeded), sementara tim di posisi ke-17 hingga ke-24 tidak diunggulkan (unseeded). Delapan pemenang play-off kemudian akan berhadapan dengan delapan tim teratas di babak 16 besar.
Setelah memasuki babak 16 besar, format kompetisi akan kembali seperti sebelumnya dengan adanya perempat final, semi final, dan final yang diadakan di stadion netral.
Untuk mempermudah penjelasan, UEFA telah merilis video penjelasan dalam Bahasa Inggris yang dapat diakses secara online.
Apakah Tim yang Tersingkir Akan Lanjut ke Liga Europa?
Tidak. Tim yang finis di posisi ke-25 hingga ke-36 (12 tim terbawah) akan tersingkir sepenuhnya dari kompetisi klub UEFA pada musim tersebut. Hal ini juga berlaku bagi tim yang kalah di babak play-off. Tidak ada ‘degradasi’ ke Liga Europa seperti yang diterapkan pada format lama bagi tim yang finis di posisi ketiga pada fase grup.
Dengan format baru ini, UEFA memberikan nuansa kompetisi yang berbeda, sekaligus menghilangkan sistem degradasi yang sebelumnya ada dalam Liga Champions.
Baca Juga : Al Nassr Gemilang, Ronaldo Incar Gelar Top Skor Liga Arab Saudi 2023-2024
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari Netizenwatch.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.